1. Legionella Pneumophila
2. E. Coli
3. Salmonella Enterica
Legionella
pneumophila termasuk bakteri Gram negatif, berbentuk batang, tidak
meragi D-glukosa, tidak mereduksi nitrat menjadi nitrit. Koloni bakteri
ini hidup subur menempel di pipa-pipa karet dan plastik yang berlumut
dan tahan kaporit dengan konsentrasi klorin 26 mg/l.
Legionella dapat hidup pada suhu antara 5,7°C – 63°C dan hidup subur pada suhu 30°C – 45°C
2. E. Coli
Escherichia coli
adalah salah satu jenis bakteri yang secara normal hidup dalam saluran
pencernaan baik manusia maupun hewan yang sehat. Nama bakteri ini
diambil dari nama seorang bakteriologis yang berasal dari Germani yaitu
THEODOR VON ESCHERICH.
Theodor V.E berhasil
melakukan isolasi bakteri ini pertama kali pada tahun 1885. Ia juga
berhasil membuktikan bahwa diare dan gastroenteritis yang terjadi pada
infant, disebabkan oleh bakteri Escherichia coli.
Salmonella
adalah suatu genus bakteri yang merupakan penyebab utama penyakit
bawaan makanan di seluruh dunia. Bakteri umumnya ditularkan ke manusia
melalui konsumsi makanan yang terkontaminasi yang berasal dari hewan,
terutama daging, unggas, telur dan susu.
4. Chaetomium sp
4. Chaetomium sp
Chaetomium
sp. spora tidak terlalu berbahaya, meskipun dalam beberapa kasus
mereka dapat menyebabkan infeksi yang dikenal sebagai
phaeohyphomycosis. Mereka juga dapat menimbulkan bahaya bagi orang yang
alergi terhadap spora, dan bahkan yang biasanya hanya terjadi dengan
paparan kronis.
.
5. Naegleria fowleri
.
5. Naegleria fowleri
Naegleria fowleri dikenal dengan karakteristik yang disebut amebaflagellata, yaitu memiliki bentuk ameboiddan flagellata
dalam hidupnya. Siklus hidupnya terdiri atas stadium trophozoit
(ameboid dan flagellata) yang motile dan bentuk kista yang non-motile
dan resisten. Trophozoit bentuk ameboid adalah bentuk satu-satunya yang
dijumpai pada manusia.
6. Rhizopus stolonifer
6. Rhizopus stolonifer
Rhizopus stolonifer merupakan salah satu dari jenis jamur Zygomycotina.
Jenis jamur ini memiliki hifa pendek bercabang-cabang dan berfungsi
sebagai akar (rizoid) untuk melekatkan diri serta menyerap zat-zat yang
diperlukan dari substrat.
Selain itu, terdapat
pula sporangiofor (hifa yang mencuat ke udara dan mengandung banyak
inti sel, di bagian ujungnya terbentuk sporangium (sebagai penghasil
spora), serta terdapat stolon (hifa yang berdiameter lebih besar
daripada rizoid dan sporangiofor).
7. Anabaena sp
Anabaena adalah genus cyanobakteria filamentous
atau ganggang hijau-biru,ditemukan sebagai plankton. Anabaena diketahui
berperan dalam menfiksasi nitrogen, dan Anabaena membentuk hubungan
simbiosis dengan tanaman tertentu seperti pakupakuan.
Terdapat
satu dari 4 genera dari cyanobacteria yang menghasilkan neurotoxin,yang
membahayakan margasatwa lokal seperti halnya hewan ternak dan hewan
peliharaan. Spesies tertentu dari Anabaena telah digunakan dalam
penanaman padi sawah, serta sebagai penyedia pupuk alami yang efektif.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus